{آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزلَ إِلَيْهِ
مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ
اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا
اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا
تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286) }
Rasul telah
beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan, "Kami
dengar dan kami taat." (Mereka berdoa),
"Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah
kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir."
Hadis pertama
diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
قَالَ
الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ
سُلَيْمَانَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ،
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَنْ قَرَأَ
بِالْآيَتَيْنِ"، وَحَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ
مَنْصُورٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي
مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ
كَفَتَاه"
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Kasir, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Sulaiman,
dari Ibrahim, dari Abdur Rahman, dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw. yang telah
bersabda: Barang siapa yang membaca dua ayat ini... Telah menceritakan
kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Mansur, dari
Ibrahim, dari Abdur Rahman ibnu Yazid, dari Ibnu Mas'ud yang menceritakan bahwa
Rasulullah Saw. telah bersabda: Barang siapa yang membaca dua ayat ini
dari akhir surat Al-Baqarah di suatu malam, maka kedua ayat ini dapat
mencukupinya.
Diketengahkan pula oleh jamaah lainnya melalui
jalur Sulaiman ibnu Mihran Al-A'masy berikut sanadnya dengan lafaz yang
semisal. Kalau menurut Sahihain diriwayatkan melalui jalur As-Sauri, dari
Mansur, dari Ibrahim, dari Abdur Rahman, dari Ibnu Mas'ud dengan lafaz yang
sama. Di dalam kitab Sahihain pula dari Abdur Rahman, dari Alqamah, dari Ibnu
Mas'ud; Abdur Rahman mengatakan, "Kemudian aku bersua dengan Abu Mas'ud,
lalu ia menceritakan hadis ini kepadaku."
Demikian pula menurut apa yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad ibnu Hambal:
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ آدَمَ، حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنِ الْمُسَيَّبِ بْنِ
رَافِعٍ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: "مَنْ قَرَأَ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَتِهِ كَفَتَاهُ"
telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Adam,
telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Asim, dari Al-Musayyab ibnu Rafi',
dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang
siapa yang membaca kedua ayat dari akhir surat Al-Baqarah di malam harinya,
maka kedua ayat itu mencukupinya.
Hadis kedua
diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ، حَدَّثَنَا شَيْبَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ،
عَنْ رِبعي، عَنْ خَرشة بْنِ الحُر، عَنِ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ، عَنْ أَبِي
ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"أُعْطِيتُ خَوَاتِيمَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مِنْ كَنْزٍ تَحْتَ الْعَرْشِ،
لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌّ قَبْلِي"
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami
Husain, telah menceritakan kepada kami Syaiban, dari Mansur, dari Rab'i, dari
Kharsyah ibnul Hur, dari Ma'rur ibnu Suwaid, dari Abu Zar yang menceritakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku dianugerahi ayat-ayat penutup
surat Al-Baqarah dari perbendaharaan di bawah Arasy yang belum pernah diberikan
kepada seorang nabi pun sebelumku.
وَقَدْ
رَوَاهُ ابْنُ مَرْدَوَيْهِ، مِنْ حَدِيثِ الْأَشْجَعِيِّ، عَنِ الثَّوْرِيِّ،
عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ رِبْعِي، عَنْ زَيْدِ بْنِ ظِبْيان، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أُعْطِيتُ
خَوَاتِيمَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مِنْ كَنْزٍ تَحْتَ الْعَرْشِ"
Ibnu Murdawaih meriwayatkan hadis ini melalui
hadis Al-Asyja'i, dari As-Sauri, dari Mansur, dari Rib'i, dari Zaid ibnu
Zabyan, dari Abu Zar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku
dianugerahi ayat-ayat penutup surat Al-Baqarah dari perbendaharaan di bawah
Arasy.
Hadis ketiga
diriwayatkan oleh Imam Muslim.
قَالَ
مُسْلِمٌ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو
أُسَامَةَ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مغْول (ح) وَحَدَّثَنَا ابْنُ نُمَير،
وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ جَمِيعًا، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمير
-وَأَلْفَاظُهُمْ مُتَقَارِبَةٌ -قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ: حَدَّثَنَا أَبِي،
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَل، عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ طَلْحَةَ،
عَنْ مُرَة، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: لَمَّا أسْريَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْتُهِيَ بِهِ إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، وَهِيَ
فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ إِلَيْهَا يَنْتَهِي مَا يُعْرَج بِهِ مِنَ الْأَرْضِ
فَيُقْبَض مِنْهَا، وَإِلَيْهَا يَنْتَهِي مَا يُهْبَطُ بِهِ مِنْ فَوْقِهَا
فيُقْبَض مِنْهَا، قَالَ: {إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى} [النَّجْمِ: 16]
، قَالَ: فرَاش مِنْ ذَهَبٍ. قَالَ: وَأُعْطِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا: أعْطِيَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، وأعْطِي خَوَاتِيمَ
سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَغُفِرَ لِمَنْ لَمْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ مِنْ أُمَّتِهِ
شَيْئًا المُقْحَماتُ
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah
menceritakan kepada kami Malik ibnu Magul. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair serta Zuhair ibnu Harb, semuanya dari Abdullah ibnu Numair, lafaz-lafaz
mereka hampir sama. Ibnu Numair mengatakan, telah menceritakan kepada kami
ayahku, telah menceritakan kepada kami Malik ibnu Magul, dari Az-Zubair ibnu
Addi, dari Talhah, dari Murrah, dari Abdullah yang menceritakan bahwa ketika
Rasulullah Saw. menjalani Isra, beliau sampai ke Sidratul Muntaha yang terletak
di langit ketujuh. Hanya sampai batas Sidratul Muntaha, berhenti segala sesuatu
yang naik dari bumi, lalu dihentikan sampai padanya. Hanya sampai kepadanya
segala sesuatu turun dari atasnya, lalu dihentikan sampai padanya. Abdullah
(Ibnu Mas'ud) mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: (Muhammad melihat
Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
(An-Najm: 16) Yang dimaksud dengan 'sesuatu yang meliputinya' adalah
kupu-kupu emas. Abdullah Ibnu Mas'ud mengatakan pula bahwa Rasulullah Saw.
dianugerahi tiga perkara, yaitu beliau dianugerahi salat lima waktu, dan
dianugerahi ayat-ayat yang mengakhiri surat Al-Baqarah, serta diampuni bagi
orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan
umatnya, dengan ampunan yang menyeluruh.
Hadis keempat.
قَالَ
أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا
سَلَمَةُ بْنُ الْفَضْلِ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ
أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ مَرْثَد بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزْنِيِّ، عَنْ عُقْبَةَ
بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اقْرَأِ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ
فَإِنِّي أُعْطِيتُهُمَا مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Ishaq ibnu Ibrahim Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Salamah ibnul
Fadl, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid ibnu Abu
Habib, dari Marsad ibnu Abdullah Al-Yazni, dari Uqbah ibnu Amir Al-Juhanni yang
menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Bacalah dua ayat dari
akhir surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya Aku memberikan keduanya dari
perbendaharaan di bawah Arasy (untuk kamu).
Sanad hadis ini hasan, tetapi mereka tidak
mengetengahkannya di dalam kitab mereka (Jamaah).
Hadis kelima.
قَالَ
ابْنُ مَرْدُويه: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ كَامِلٍ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
إِسْحَاقَ الْحَرْبِيُّ، أَخْبَرَنَا مُسَدَّد أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ
أَبِي مَالِكٍ، عَنْ ربْعِي، عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فُضِّلْنَا عَلَى النَّاسِ بِثَلَاثٍ،
أُوتِيْتُ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البقرة من بيت كنز تحت الْعَرْشِ، لَمْ يُعْطَهَا أَحَدٌ
قَبْلِي، وَلَا يُعْطَاهَا أَحَدٌ بَعْدِي"
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ahmad ibnu Kamil, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Ishaq
Al-Harbi, telah menceritakan kepada kami Marwan, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Awwanah, dari Abu Malik, dari Rab'i, dari Huzaifah yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kami diberi keutamaan di atas semua
orang karena tiga perkara, yaitu: Aku diberi ayat-ayat yang mengakhiri surat
Al-Baqarah dari rumah perbendaharaan di bawah Arasy yang tidak pernah diberikan
kepada seorang pun sebelumku dan tidak pula diberikan kepada seorang pun
sesudahku.
Kemudian Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula
melalui hadis Na'im ibnu Abu Hindun, dari Rab'i, dari Huzaifah dengan lafaz
yang semisal.
Hadis keenam.
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Abdul Baqi ibnu Nafi', telah menceritakan kepadaku Ismail ibnul
Fadl, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Hatim ibnu Bazi', telah
menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Aun, dari Malik ibnu Magul, dari Abi
Ishaq, dari Al-Haris, dari Ali yang mengatakan, "Aku tidak pernah melihat
seseorang memahami Islam bilamana ia tidur melainkan ia membaca ayat Kursi dan
ayat-ayat yang mengakhiri surat Al-Baqarah. Karena sesungguhnya ayat-ayat
tersebut berasal dari perbendaharaan yang terletak di bawah Arasy yang
diberikan kepada Nabi kalian."
Waki' meriwayatkannya di dalam kitab tafsirnya,
dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Umair ibnu Amr Al-Mukhariqi, dari Ali yang
mengatakan, "Aku belum pernah melihat seseorang yang sampai kepadanya
Islam kecuali sebelum tidur ia membaca ayat Kursi dan ayat-ayat terakhir dari
surat Al-Baqarah. Karena sesungguhnya ayat-ayat tersebut dari perbendaharaan di
bawah Arasy."
Hadis ketujuh.
قَالَ
أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا بُنْدَار، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ مَهْدِيٍّ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ أَشْعَثَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ الجَرْمي عَنْ أَبِي قِلابَة، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ
الصَّنْعَانِيِّ، عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يخلق
السموات وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا
سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَأْنَ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا
شَيْطَانٌ".
Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Bandar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi,
telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Asy'as ibnu Abdur
Rahman Al-Harami, dari Abu Qilabah, dari Abul Asy'as As-San'ani, dari An-Nu'man
ibnu Basyir, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah telah
menulis Kitab-Nya sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jangka dua ribu
tahun. Dia menurunkan dua ayat darinya untuk mengakhiri surat Al-Baqarah dengan
keduanya. Tidaklah ayat-ayat itu dibaca di dalam sebuah rumah selama tiga
malam, melainkan setan tidak ada yang berani mendekatinya.
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini
garib. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Hakim di dalam kitab
Mustadrak-nya melalui hadis Hammad ibnu Salamah dengan lafaz yang sama. Ia
mengatakan bahwa hadis ini sahih dengan syarat Muslim, tetapi keduanya (Bukhari
dan Muslim) tidak mengetengahkannya.
Hadis
kedelapan.
قَالَ
ابْنُ مَرْدَوَيْهِ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَدْيَنَ،
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْجَهْمِ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَمْرٍو،
أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنِي يُوسُفُ بْنُ أَبِي الْحَجَّاجِ،
عَنْ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم إذا قَرَأَ آخِرَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ ضَحِكَ، وَقَالَ:
"إِنَّهُمَا مِنْ كَنْزِ الرَّحْمَنِ تَحْتَ الْعَرْشِ". وَإِذَا
قَرَأَ: {مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِه} [النِّسَاءِ: 123] ، {وَأَنْ لَيْسَ
لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى * وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى * ثُمَّ يُجْزَاهُ
الْجَزَاءَ الأوْفَى} [النَّجْمِ:39-41] ، اسْتَرْجَعَ وَاسْتَكَانَ.
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Abdur Rahman ibnu Muhammad ibnu Madyan, telah menceritakan kepada
kami Al-Hasan ibnul Jahm, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Amr, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Maryam, telah menceritakan kepadaku Yusuf ibnu
Abul Hajjaj, dari Sa'id, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah
Saw. apabila membaca ayat terakhir dari surat Al-Baqarah dan ayat Kursi, maka
beliau tersenyum, lalu bersabda: Sesungguhnya kedua ayat ini berasal dari
perbendaharaan Tuhan Yang Maha Pemurah di bawah Arasy. Apabila beliau Saw.
membacakan firman-Nya: Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan
diberi pembalasan dengan kejahatannya itu. (An-Nisa: 123) Dan bahwa
seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwa
usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna. (An-Najm: 39-41) Maka beliau
membaca istirja' dan diam (tenang).
Hadis
kesembilan.
قَالَ
ابْنُ مَرْدَوَيْهِ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ كُوفِيٍّ،
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ حَمْزَةَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
بَكْرٍ حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي
حُمَيْدٍ، عَنْ أَبِي مَلِيح، عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أُعْطِيتُ فَاتِحَةَ
الْكِتَابِ، وَخَوَاتِيمَ سُورَةِ البقرة من تحت العرش، والمُفَصل نافلة"
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Kufi, telah menceritakan kepada kami
Ahmad ibnu Yahya ibnu Hamzah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Bakar, telah menceritakan kepada kami Makki ibnu Ibrahim, telah menceritakan
kepada kami Abdullah ibnu Abu Humaid, dari Abu Malih, dari Ma'qal ibnu Yasar
yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku diberi
Fatihatul Kitab dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah dari bawah Arasy,
sedangkan Al-Mufassal adalah nafilah (tambahannya).
Hadis kesepuluh,
Dalam pembahasan terdahulu mengenai keutamaan
surat Al-Fatihah telah disebutkan sebuah hadis melalui riwayat Abdullah ibnu
Isa ibnu Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas
yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah Saw. sedang menghadapi Malaikat
Jibril, tiba-tiba beliau mendengar suara gemerincing di atasnya. Maka Malaikat
Jibril mengarahkan pandangannya ke langit, lalu berkata, "Ini adalah
sebuah pintu langit dibuka, yang sebelumnya tidak pernah dibuka sama sekali."
Kemudian turunlah darinya seorang malaikat, dan malaikat itu mendatangi Nabi
Saw., lalu berkata kepadanya:
أبشر
بنورين قد أوتيتهما، لم يؤتهما نبي قبلك: فاتحة الكتاب، وخواتيم سُورَةِ
الْبَقَرَةِ، لَنْ تَقْرَأَ حَرْفًا مِنْهُمَا إِلَّا أُوتِيتُهُ،
Bergembiralah kamu dengan dua cahaya yang
telah diberikan kepadamu yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun
sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidak
sekali-kali kamu membaca satu huruf dari keduanya melainkan engkau diberinya.
Hadis riwayat Imam Muslim dan Imam Nasai. Hadis
ini menurut lafaznya.
Tafsir ayat
Firman Allah Swt.:
آمَنَ الرَّسُولُ بِما
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ
Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya. (Al-Baqarah: 285)
Ayat ini memberitakan perihal Nabi Saw. dalam hal
tersebut.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا بِشَرٌ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنْ
قَتَادَةَ، قَالَ: ذُكِرَ لَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: "وَيَحِقُّ لَهُ أَنْ
يُؤْمِنَ "
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Bisyr, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada
kami Sa'id, dari Qatadah yang menceritakan, "Telah diceritakan kepada kami
bahwa tatkala diturunkan kepada Rasulullah Saw. ayat ini (Al-Baqarah: 285),
maka Rasulullah Saw. bersabda: 'Dan sudah seharusnya baginya beriman'."
Imam Hakim meriwayatkan di dalam kitab
Mustadrak-nya,
حَدَّثَنَا
أَبُو النَّضْرِ الْفَقِيهُ: حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ نَجْدَةَ الْقُرَشِيِّ،
حَدَّثَنَا خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ
أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنزلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه} قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "حُقَّ لَهُ أَنْ يُؤْمِنَ".
telah menceritakan kepada kami Abun Nadr
Al-Faqih, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Najdah Al-Qurasyi, telah
menceritakan kepada kami Khallad ibnu Yahya, telah menceritakan kepada kami Abu
Uqail, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa
setelah diturunkan kepada Nabi Saw. firman-Nya: Rasul telah beriman kepada
Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. (Al-Baqarah: 285), Maka
Nabi Saw. bersabda: Sudah merupakan keharusan baginya beriman.
Kemudian Imam Hakim mengatakan bahwa hadis ini
sahih sanadnya, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak mengetengahkannya.
Firman Allah Swt.:
وَالْمُؤْمِنُونَ
demikian pula orang-orang yang beriman.
(Al-Baqarah: 285)
di-ataf-kan kepada lafaz Ar-Rasul,
kemudian Allah Swt. memberitakan perihal semuanya (Rasul dan orang-orang
mukmin). Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ}
Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya." (Al-Baqarah: 285)
Orang-orang mukmin beriman bahwa Allah adalah
Satu lagi Maha Esa, dan Tunggal lagi bergantung kepada-Nya segala sesuatu;
tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada Rabb selain Dia. Mereka percaya kepada
semua nabi dan semua rasul, serta semua kitab yang diturunkan dari langit
kepada hamba-hamba Allah yang menjadi utusan dan nabi. Mereka tidak
membeda-bedakan seseorang pun di antara mereka dari yang lainnya. Mereka tidak
beriman kepada sebagian dari mereka, lalu kafir (ingkar) kepada sebagian yang
lain.
Bahkan semuanya menurut mereka adalah orang-orang
yang sadiq (jujur), berbakti, berakal, mendapat petunjuk, dan menunjukkan ke
jalan kebaikan, sekalipun sebagian dari mereka me-nasakh syariat sebagian yang
lain dengan seizin Allah, hingga semuanya di-mansukh oleh syariat Nabi Muhammad
Saw. yang merupakan pemungkas para nabi dan para rasul; hari kiamat terjadi
dalam masa syariatnya, dan masih terus-menerus ada segolongan dari umatnya yang
membela perkara yang hak hingga hari kiamat tiba.
Firman Allah Swt.:
وَقالُوا سَمِعْنا
وَأَطَعْنا
Dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan
kami taat." (Al-Baqarah: 285)
Yakni kami mendengar firman-Mu, ya Tuhan kami,
dan kami memahaminya; dan kami menegakkan serta mengerjakan amal sesuai
dengannya.
غُفْرانَكَ رَبَّنا
Ampunilah kami, ya Tuhan kami.
(Al-Baqarah: 285)
Ayat ini mengandung makna permohonan ampun dan
rahmat serta belas kasihan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ali ibnu Harb Al-Mausuli, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fadl,
dari Ata ibnus Saib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan
firman-Nya: Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 285)
sampai dengan firman-Nya: (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, ya
Tuhan kami.” (Al-Baqarah: 285) Maka Allah Swt. berfirman, "Aku
telah mengampuni bagi kalian."
وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
dan kepada Engkaulah tempat kembali.
(Al-Baqarah: 285)
Yang dimaksud dengan al-masir ialah tempat
kembali dan merujuk kelak di hari perhitungan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Sinan, dari Hakim,
dari Jabir yang menceritakan bahwa ketika diturunkan kepada Rasulullah Saw.
ayat ini, yaitu firman-Nya: Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), "Kami tidak membedabedakan antara
seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka
mengatakan, "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa),
"Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali."
(Al-Baqarah: 285), Lalu Malaikat Jibril berkata: Sesungguhnya Allah telah
memujimu dengan baik dan juga kepada umatmu. Maka mintalah, niscaya kamu akan
diberi apa yang kamu minta. Maka Nabi Saw. meminta, seperti yang disebutkan di
dalam firman-Nya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (Al-Baqarah: 286), hingga akhir ayat.
Firman Allah Swt.:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ
نَفْساً إِلَّا وُسْعَها
Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. (Al-Baqarah: 286)
Dengan kata lain, seseorang tidak dibebani
melainkan sebatas kesanggupannya. Hal ini merupakan salah satu dari
lemah-lembut Allah Swt. kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya kepada mereka,
serta kebaikan-Nya kepada mereka.
Ayat inilah yang me-nasakh dan merevisi apa yang
sangat dikhawatirkan oleh para sahabat dalam firman-Nya:
{وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ
تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّه}
Dan jika kalian melahirkan apa yang ada di
dalam hati kalian atau kalian menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kalian tentang perbuatan itu. (Al-Baqarah: 284)
Yakni sesungguhnya Allah Swt. sekalipun melakukan
perhitungan hisab dan menanyai, tetapi Dia tidak menyiksa kecuali terhadap
hal-hal yang orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk menolaknya.
Adapun terhadap hal-hal orang yang bersangkutan tidak mempunyai kemampuan untuk
menolaknya, seperti bisikan hati; maka manusia tidak dibebaninya, dan benci
terhadap bisikan yang jahat termasuk iman.
Firman Allah Swt.:
لَها مَا كَسَبَتْ
Ia mendapat pahala dari apa yang
diusahakannya. (Al-Baqarah: 286)
Yakni dari kebaikan yang diusahakannya.
وَعَلَيْها مَا اكْتَسَبَتْ
Dan ia mendapat siksa dari apa yang dikerjakannya.
(Al-Baqarah: 286)
Yaitu dari kejahatan yang dikerjakannya. Yang
demikian itu berlaku atas semua amal perbuatan yang termasuk ke dalam taklif.
Kemudian Allah Swt. memberikan petunjuk kepada
hamba-hamba-Nya, bagaimana cara memohon kepada-Nya dan Dia menjamin akan
memperkenankannya, seperti yang diajarkan kepada mereka melalui firman-Nya:
رَبَّنا لَا تُؤاخِذْنا
إِنْ نَسِينا أَوْ أَخْطَأْنا
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau tersalah, (Al-Baqarah: 286)
Maksudnya, jika kami meninggalkan suatu hal yang
difardukan karena lupa, atau kami mengerjakan sesuatu yang haram karena lupa,
atau kami keliru dari hal yang dibenarkan dalam beramal, karena kami tidak
mengetahui cara yang dianjurkan oleh syariat. Dalam hadis sahih Muslim yang
lalu telah disebutkan melalui hadis Abu Hurairah hal seperti berikut: Allah
berfirman, "Ya."
Demikian pula dalam hadis Ibnu Abbas yang
mengatakan bahwa Allah Swt. berfirman: Aku telah melakukan(nya).
Ibnu Majah meriwayatkan di dalam kitab sunnahnya
dan Ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya melalui hadis Umar dan Al-Auza'i, dari
Ata; menurut Ibnu Majah di dalam riwayatnya menyebutkan dari Ibnu Abbas, dan
Imam Tabrani serta Ibnu Hibban mengatakan dari Ata, dari Ubaid ibnu Umair, dari
Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
«إِنَّ
اللَّهَ وَضَعَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا
عَلَيْهِ»
Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku
keliru, lupa, dan apa yang dipaksakan kepada mereka untuk melakukannya.
Hadis ini diriwayatkan pula melalui jalur yang
lain. Imam Ahmad Ibnu Abu Hatim menilai hadis ini ada celanya.
وَقَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ،
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ، عَنْ شَهْرٍ، عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ،
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ
تَجَاوَزَ لِأُمَّتِي عَنْ ثَلَاثٍ: عَنِ الْخَطَأِ، وَالنِّسْيَانِ،
وَالِاسْتِكْرَاهِ" قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلْحَسَنِ،
فَقَالَ: أَجَلْ، أَمَا تَقْرَأُ بِذَلِكَ قُرْآنًا: {رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا
إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا}
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Huzali, dari Syahr, dari Ummu Darda, dari
Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah memaafkan umatku terhadap
tiga perkara, yaitu keliru, lupa, dan dipaksa. Abu Bakar mengatakan bahwa
lalu ia menuturkan hadis ini kepada Al-Hasan. Maka Al-Hasan menjawab,
"Memang benar, apakah engkau tidak membaca hal tersebut di
dalam Al-Qur'an?", yaitu firman-Nya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. (Al-Baqarah: 286)
Adapun firman Allah Swt.:
رَبَّنا وَلا تَحْمِلْ
عَلَيْنا إِصْراً كَما حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنا
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan
kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
yang sebelum kami. (Al-Baqarah: 286)
Artinya, janganlah Engkau membebani kami
dengan amal-amal yang berat, sekalipun kami sanggup mengerjakannya; seperti
yang telah Engkau syariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum kami, berupa
belenggu-belenggu dan beban-beban yang dipikulkan di pundak mereka. Engkau
telah mengutus Nabi-Mu —yaitu Nabi Muhammad Saw.— sebagai nabi pembawa rahmat
yang di dalam syariatnya Engkau telah memerintahkannya untuk menghapus semua
beban tersebut, sebagai agama yang hanif, mudah, lagi penuh dengan toleransi.
Telah disebutkan di dalam hadis sahih Muslim,
dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda bahwa setelah ayat
itu diturunkan, Allah berfirman, "Ya."
Disebutkan dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah Saw.
yang telah bersabda, "Setelah ayat ini diturunkan, Allah berfirman,
'Aku telah melakukannya'."
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan melalui
berbagai jalur disebutkan dari Rasulullah Saw., bahwa beliau Saw. pernah
bersabda:
«بُعِثْتُ بِالْحَنِيفِيَّةِ السَّمْحَةِ»
Aku diutus dengan membawa agama yang hanif
(cenderung kepada perkara yang hak) lagi samhah (penuh dengan
toleransi/keringanan).
Firman Allah Swt.:
رَبَّنا وَلا تُحَمِّلْنا
مَا لَا طاقَةَ لَنا بِهِ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. (Al-Baqarah: 286)
Yakni dari beban, musibah, dan cobaan; atau
janganlah Engkau menguji (mencoba) kami dengan cobaan yang tidak kuat kami
hadapi.
Makhuk telah mengatakan sehubungan dengan
firman-Nya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tak sanggup kami memikulnya. (Al-Baqarah: 286), Yaitu hidup melajang dan
memperturutkan hawa nafsu; riwayat Ibnu Abu Hatim. Allah menjawab,
"Ya." Di dalam hadis lain Allah menjawab, "Aku telah
melakukan(nya)."
وَاعْفُ عَنَّا
Beri maaflah kami. (Al-Baqarah: 286)
Artinya, maafkanlah semua kelalaian dan kekeliruan
kami menurut pengetahuan-Mu menyangkut semua hal yang terjadi antara kami dan
Engkau.
وَاغْفِرْ لَنا
ampunilah kami. (Al-Baqarah: 286)
Yaitu atas semua kelalaian dan kekeliruan antara
kami dan hamba-hamba-Mu, maka janganlah Engkau menampakkan kepada mereka
keburukan-keburukan kami dan amal perbuatan kami yang tidak baik.
وَارْحَمْنا
dan rahmatilah kami. (Al-Baqarah: 286)
Yakni untuk masa datang kami. Karena itu,
janganlah Engkau jerumuskan kami ke dalam dosa yang lain berkat taufik dan
bimbingan-Mu.
Berangkat dari pengertian inilah maka mereka
mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang berdosa itu memerlukan tiga perkara,
yaitu pemaafan dari Allah atas dosanya yang terjadi antara dia dengan Allah,
dosanya ditutupi oleh Allah dari mata hamba-hamba-Nya hingga ia tidak
dipermalukan di antara mereka, dan dipelihara oleh Allah hingga tidak lagi
terjerumus ke dalam dosa yang serupa.
Dalam hadis yang lalu telah disebutkan bahwa
Allah Swt. berfirman, "Ya," dan dalam hadis yang lainnya disebutkan
bahwa Allah berfirman, "Telah Aku lakukan," sesudah ayat ini
diturunkan.
Firman Allah Swt.:
أَنْتَ مَوْلانا
Engkaulah Penolong kami. (Al-Baqarah: 286)
Artinya, Engkau adalah Pelindung dan Penolong
kami; hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, dan Engkaulah yang dimintai pertolongan,
dan hanya kepada Engkaulah berserah diri; tiada daya dan tiada kekuatan bagi
kami kecuali dengan pertolongan-Mu.
فَانْصُرْنا عَلَى
الْقَوْمِ الْكافِرِينَ
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
(Al-Baqarah: 286)
Yakni orang-orang yang ingkar kepada agama-Mu,
ingkar kepada keesaan-Mu dan risalah Nabi-Mu, dan mereka menyembah selain-Mu
serta mempersekutukan Engkau dengan seseorang di antara hamba-hamba-Mu.
Tolonglah kami terhadap mereka, dan jadikanlah akibat yang terpuji bagi kami
atas mereka di dunia dan akhirat. Lalu Allah Swt. berfirman, "Ya."
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Ibnu Abbas, Allah Swt.
berfirman, "Telah Aku lakukan."
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan
kepadaku Musanna Ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Ishaq, bahwa Mu'az r.a. apabila
selesai dari bacaan surat ini yang diakhiri dengan fimnan-Nya: Maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (Al-Baqarah: 286), maka ia selalu
mengucapkan, "Amin."
Asar ini diriwayatkan pula oleh Waki', dari
Sufyan, dari Abu Ishaq, dari seorang lelaki, dari Mu'az ibnu Jabal. Disebutkan
bahwa sahabat Mu'az ibnu Jabal apabila mengkhatamkan surat Al-Baqarah selalu
mengucapkan, "Amiin."