Oleh :
Asep Sobirin
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ
أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا
بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (123) وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَنْ
نُؤْمِنَ حَتَّى نُؤْتَى مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ اللَّهُ أَعْلَمُ
حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ أَجْرَمُوا صَغَارٌ عِنْدَ
اللَّهِ وَعَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا كَانُوا يَمْكُرُونَ (124)
Dan
demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar
mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan
melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Apabila datang
sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Kami tidak akan beriman
sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan
kepada utusan-utusan Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan
tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi
Allah, dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya (QS.
Al-‘An’am: 123-124)